Radar altimeter, radio altimeter, low range radio altimeter (LRRA) atau biasa disingkat RA berfungsi sebagai instrumen untuk mengukur ketinggian pesawat atau helikopter di atas ground level (AGL) atau land surface atau biasa disebut juga absolute altitude. Absolute altitude dijadikan referensi untuk mengukur ketinggian pesawat diatas permukaan datar (land surface) yang diukur oleh Radio altimeter. Berbeda dengan barometric altimeter yang mengukur altitude terhadap permukaan laut atau ketinggian di atas sea level (Mean Sea Level).Radio Altimeter (RA) digunakan sebagai sistem navigasi pesawat dengan ketinggian sedang (low altitude navigation).
Secara fungsi, Radio altimeter bekerja menggunakan salah satu metoda dari dua metoda yang digunakan. Pada awalnya Radio altimeter bekerja dengan memancarkan gelombang radio magnetic ke ground atau land surface dan dipantulkan kembali ke pesawat yang diterima oleh antenna penerima dari Radio Altimeter. Karena kecepatan, jarak dan waktu saling berhubungan satu sama lainnya,ketinggian atau jarak dari ground ke pesawat dapat dihitung dari perkalian kecepatan gelombang radio magnetic (kecepatan udara) terhadap waktu ketika geleombang radio elektromagnetik dikirim dan diterima kembali oleh radio altimeter.
Dari metoda pertama ini berkembang menjadi metoda yang lebih akurat yaitu menggunakan Frequency Modulated Continuous-Wave (FMCW), di mana gelombang radio elektromagnetik dikirim secara terus-menerus dan dipantulkan kembali sehingga terjadi perbedaan fasa dari gelombang radio elektromagnetik yang dikirim dan
diterima kembali. Perbedaan fasa (frequency shift) ini dijadikan sebagai ukuran untuk menentukan jarak atau ketinggian pesawat terhadap ground. Semakin besar beda fasa yang dihasilkan semakin jauh jarak atau ketinggiannya. Metoda FMCW lebih akurat dibandingkan metoda sebelumnya dan radio altimeter dengan FMCW dijadikan standar dalam dunia industri penerbangan ut leh rgntuk mengukur altitude.
Range operasi dari Radio Altimeter berada pada frekuensi antara 4,2 - 4,4 GHz, tapi perbedaannya tidak lebih dari 150 MHz.Ada dua antenna yang digunakan terpisah untuk fungsi transmit dan receive, dikarenakan perbedaan waktu antara sinyal yang dikirim dan diterima oleh Radio Altimeter begitu singkat sehinggatidak memungkinkan menggunakan satu antenna untuk dua fungsi sekaligus.Untuk penerbangan sipil akurasi dari Radio Altimeter pada umumnya berada pada ketinggian di atas 2 feet (6 meter) dan digunakan sebagai indikator altitude tidak lebih dari 2.500 feet (762 meter) di atas ground level (AGL).
Pada penerbangan sipil, Radio altimeter digunakan untuk mendekati posisi ground dan ketika pesawat akan mendarat, khususnya pada kondisi jarak penglihatan yang rendah (low-visibility condition). Ketika pesawat menggunakan sistem autoland (automatic landing), Radio altimeter memberikan informasi ke pilot kapan pilot harus mulai untuk melakukan flare maeuver.
Dalam dunia militer, Radio altimeter digunakan pada pesawat-pesawat militer untuk terbang pada posisi yang sangat ekstrim rendah menghindari radar musuh dan target misile dari pesawat lain atau misile dari darat.